Oleh: H.Asrul Hoesein
(Pemerhati Sampah dan Lingkungan Indonesia)
GeRAK - Seperti
diketahui, Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Kantor Transisi di Jalan
Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8). Fungsi dan tugas dari
Kantor Transisi tersebut di antaranya adalah mempersiapkan penjabaran
visi-misi, sembilan program aksi dan seluruh janji kampanyenya, bukan membentuk
Kabinet Indonesia Hebat. Siapa saja yang punya ide untuk Indonesia Hebat,
sesungguhnya bisa datang berkonsultasi disana.
"Jadi kantor ini kita mulai karena kita harus mempersiapkan semuanya
meski saya sampaikan di depan kita sangat menghormati proses di MK, tugas
kantor ini mempersiapkan hal strategis berkaitan APBN 2015 dan berhubungan
dengan pemerintahan sekarang," demikian Jokowi pada saat peresmian kantor
tsb.
Kantor Tim Transisi Jokowi-JK, diisi selain tentunya Jokowi dan Jusuf Kalla
juga ada Rini Soewandi sebagai Kepala Staf dan empat orang deputi kepala staf,
masing-masing; Anies Baswedan, Akbar Faisal, Hasto Kristiyanto dan Andi
Wijayanto. Kantor transisi akan menjadi tempat untuk mempersiapkan jalannya
pemerintahan transisi dari pemerintahan Presiden SBY hingga pelantikan presiden
tanggal 20 Oktober 2014, termasuk membahas pembentukan kabinet dan APBN 2015.
Agenda pertama kantor transisi adalah melengkapi struktur tim kelompok
kerja di bawah deputi. Pokja itu kombinasi dari akademisi, pelaku usaha, bisa
juga politisi, partai pengusung di DPR atau mantan birokrat. Sementara pokja
dibagi dalam beberapa kelompok tugas misalnya pokja pertahanan keamanan, pokja
luar negeri, pokja arsitektur kabinet, pokja energi dan lain-lain. Tim kantor
transisi ini nantinya akan bertukar informasi dengan tim Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Tetapi tim kantor transisi harus melengkapi struktur tim
lebih dulu sambil menunggu keputusan Menteri Keuangan (MK). Tentu setelah
keputusan MK keluar, baru secara formal melakukan interaksi dengan tim
pemerintahan SBY. Informasi yang dibutuhkan kubu Jokowi-JK diantaranya tentang
ruang fiskal penyusunan APBN 2015 untuk mewujudkan program-program pemerintahan
yang akan datang. Soal ruang fiskal. Ini dibutuhkan untuk mewujudkan
program-program Jokowi-JK.
Jokowi-JK harus ikut dalam pembahasan RAPBN bersama pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono. Persoalannya begini, terutama terkait RAPBN. Ini kan
kewajiban SBY untuk menyusun, tapi yang melaksanakan Jokowi. Nah jangan sampai
pak Jokowi tidak ikut menyusun RAPBN tapi melaksanakannya nanti, ini bisa repot
dan yang rugi diujungnya adalah rakyat sendiri. Keikutsertaan Jokowi-JK dalam
membahas RAPBN bersama Presiden SBY itu sangat penting dilakukan karena dapat
mempengaruhi program kerja saat dia menjabat nanti. Jika hal tersebut tidak
dilakuan, maka Jokowi-JK akan tersandera RAPBN yang dibuat nantinya oleh SBY.
Dampaknya, pak Jokowi terbelenggu RAPBN karena bukan dia yang menyusun.
Sehingga janji-janji dia dalam kampaye program-program dia itu tidak bisa
dilaksanakan karena anggarannya tidak ada. Jangan sampai terjadi seperti itu.
Intinya RAPBN nya SBY harus mencerminkan apa yang diprogamkan pak Jokowi-JK.
Aneh jika pak Jokowi sudah menjanjikan program ini tapi anggarannya tidak ada.
Ide "Transisi" datang dari SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik adanya transisi
pemerintahan darinya ke presiden terpilih Joko Widodo. Ia pun menegaskan ide
mengenai transisi pemerintahan berasal darinya beberapa bulan lalu.
"Saya diminta memberikan komentar bahwa transisi itu baik dan
diperlukan. Ide semacam transisi atau pengalihan dari presiden lama ke presiden
baru itu ide saya beberapa bulan lalu," katanya saat membuka sidang
kabinet terbatas, Senin (4/8).
Hehe... Gara-gara Sidang Kabinet terbatas mendadak (4/8) tersebut, Audience
penulis dan Menteri Negara Lingkungan Hidup tertunda, guna membahas (menyerahkan
proposal) hal atau masalah pengelolaan sampah di Indonesia yang sehubungan
Program Jokowi-JK untuk rencana Pencanangan Indonesia Go Organik dalam aplikasi
pembangunan 1000 Desa Organik (penulis dari Green Indonesia Foundation - Posko
Hijau bersama Persatuan Pewarta Warga Indonesia - PPWI mengusulkan aplikasi
Bank Sampah TPS 3R berbasis Pengolahan Konversi Musnah > Pengolahan Sampah
Berbasis komunal Orientasi Ekonomi menuju Indonesia Zero Waste), pencanangan
ini setelah presiden dan wakil presiden terpilih dilantik.
"Kantor Transisi" ini sangatlah elegan karena SBY sendiri tak
pernah merasakan masa transisi pemerintahannya. Ketika pemilu 2004, tak ada
transisi dari presiden sebelumnya yakni Megawati Soekarnoputri. Karena itu, SBY
sendiri bertekad akan mengubah tradisi politik di tanah air. Salut Pak SBY.
"Saya ingat tahun 2004 tidak terjadi transisi, bahkan kita sulit dapat
akses transisi. Kita akan ubah tradisi politik sehingga baik untuk presiden
yang akan datang dan baik untuk rakyat Indonesia," demikian SBY di Kantor
Presiden (4/8).
Adanya "Tim Work" pada transisi pemerintahan itu memang
diperlukan. Tujuannya agar presiden dan pemerintahan baru tidak kehilangan mata
rantai ketika mulai memimpin Indonesia. Hanya saja, intensifitas komunikasi
untuk membantu presiden dan pemerintahan baru akan dilakukannya ketika gugatan
pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) telah selesai
.
"Sampai MK tetapkan secara resmi siapa presiden terpilih 2014, segera
setelah itu saya akan proaktif untuk berkomunikasi dengan presiden terpilih
karena itu ide dan pikiran saya sehingga masa transisi bisa berjalan
bagus," katanya. Presiden SBY memang bukan mengklaim ide transisi
pemerintahan tersebut. Jauh sebelumnya, ia sering mengutarakan membuka pintu
lebar-lebar bagi presiden dan pemerintahan sebelumnya. Ia bahkan
menawarkan diri untuk memaparkan segala sesuatu yang telah dicapai Indonesia
selama 10 tahun terakhir. Termasuk hambatan dan tantangan Indonesia ke depan.
Sebagai contoh pada acara Musrembangnas pada April 2014. Kala itu, ia
mengajak jajaran pemerintahan dan masyarakat Indonesia untuk ikut mendoakan
presiden dan pemerintahan ke depan. Ia juga meminta agar bersama-sama mendukung
presiden berikutnya agar lebih sukses dan semakin banyak yang diraih oleh
Indonesia. Rencananya, ketika masa transisi terjadi, ia akan menyampaikan
capaian Indonesia selama 10 tahun terakhir dan apa yang belum dicapai.
Diharapakan dengan begitu, presiden dan pemerintahan mendatang memiliki
gambaran utuh tentang negara yang akan dipimpinnya.
Tanggapan Tim Prabowo-Hatta
Sementara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta menganggap, Tim Transisi yang
diresmikan Jokowi hanya penciptaan opini. Hal itu dilakukan agar timbul
persepsi publik bahwa pasangan Jokowi-JK sudah menang dalam kontestasi
pemilihan presiden (pilpres) 2014.
"Saya rasa rakyat kita sudah pintar, dan (Tim Transisi) itu upaya
penciptaan opini belaka seolah-olah mereka sudah menang," kata Juru Bicara
Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya (4/8).
Menurut dia, semua masyarakat mengerti bahwa sampai detik ini belum ada
yang menang maupun yang kalah. Tahapan dari proses pilpres saat ini masih
berada di Mahkamah Konstitusi (MK). "Semua masih tergantung keputusan MK
tanggal 22 Agustus nanti," ujar politisi Partai Golkar ini.
Sebenarnya pembentukan Tim Transisi Jokowi-JK ini tidak perlu ditanggapi
berlebihan oleh Tim Prabowo-Hatta. Kenapa? Pertama ; Ini baru persiapan Tim
Work Jokowi-JK untuk bersinergi dengan Tim Presiden SBY, tentu ada persiapan
sebelum masa kerja tiba, agar tidak dadakan (sambil menunggu keputusan MK atas
gugatan Prabowo-Hatta) dan Kedua : Pembentukan pemerintahan (Kantor) Transisi
ini atas ide Presiden SBY sendiri. Mungkin Tantowi Yahya kurang info tentang
hal ini. Menurut pandangan subyektif penulis bahwa "ini bukan pembentukan
opini, tapi lebih merupakan cara kerja Jokowi-JK yang profesional dan
transfarant". Intinya saja begini, Mari kita dukung Presiden SBY agar
lebih sukses menyerahkan pemerintahan ini. Mari permudah presiden dan wakil
presiden dan pemerintahan mendatang, agar rakyat bisa bernapas lega.
Terima kasih Presiden SBY dan Sukses Jokowi dan Jusuf Kalla dalam mengemban
amanah rakyat 5 tahun kedepan, jangan sia-siakan kepercayaan besar rakyat ini.
Salam Tiga Jari (asrul-PPWI)
Jakarta, 8 Agustus 2014
H. Asrul Hoesein (Direktur Green Indonesia Foundation dan Anggota DPN PPWI)
Informasi bahwa Jokowi dan Jusuf Kalla berkantor di Kantor Transisi al: Senin s/d Jumat > Malam dan Sabtu s/d Minggu > Pagi s/d Malam.
BalasHapus#SalamPersatuanIndonesia